Yuk, Berpuasa!
- Rini Soe
- Jun 15, 2016
- 2 min read

Kita sudah ada di bulan Ramadhan lagi dimana umat Islam melakukan ibadah puasa selama sebulan. Sebenarnya puasa yang dilakukan sebagai ritual ibadah tak hanya dilakukan oleh umat Islam saja namun juga dilakukan oleh beberapa kepercayaan ( agama ) lain.
Lepas sebagai ritual ibadah,dari segi kesehatan puasa memang dianjurkan untuk sesekali dilakukan. Sayangnya, masih banyak yang takut berpuasa karena tubuhnya kurus atau merasa takut kekurangan asupan. Asumsi ini tentu salah.
Puasa hanyalah merupakan masa pantang dari mengkonsumsi makanan dan minuman ( tertentu) dalam suatu periode. Selama puasa, tubuh secara sistematis akan membersihkan diri dari segala sesuatu yang tak diperlukan ( terutama sampah-sampah tubuh) kecuali jaringan vital. Jadi tak perlu khawatir bahwa tubuh akan kekurangan asupan hanya karena berpuasa.
Kelaparan hanya muncul jika tubuh dipaksa untuk menggunakan jaringan penting tadi untuk bertahan hidup. Jadi, tentu berbeda lapar kita saat sedang berpuasa dengan kelaparan karena sedang berjuang mempertahankan hidup.
Saat puasa, rasa haus seringkali adalah godaan terbesar. Jadi saat kita minum air, sebenarnya bagi tubuh sifatnya untuk melepas dahaga saja. Jika kita mampu menahan haus, tubuh kita pun masih akan kuat bertahan. Berdasarkan beberapa riset kesehatan, meskipun berpuasa selama 40 hari dengan mengkonsumsi air saja, tubuh masih memiliki protein, vitamin, mineral atau asam lemak yang cukup untuk bertahan hidup. Hebat, bukan?
Bahkan, J. Carlson, seorang Profesor Fisiologi dari Universitas Chicago menyatakan bahwa seorang pria sehat yang memiliki gizi baik pada tubuhnya bisa bertahan hidup selama 50 hingga 75 hari tanpa makanan, asalkan ia tidak melakukan pekerjaan yang sangat berat atau stres emosional. Ini mungkin terjadi karena manusia memiliki lemak sebanyak 3.500 kalori per pon. Setiap pon ekstra lemak akan memasok kalori yang cukup untuk satu hari kerja fisik yang berat. Sepuluh pon lemak sama dengan 35.000 kalori!
Sayangnya, banyak yang karena takut tubuhnya lemas selama berpuasa, akhirnya jadi mengkonsumsi lemak dan manis berlebihan saat “berbuka” puasa. Mereka berpikir bahwa makanan minuman itu diperlukan untuk mengganti protein dan sebagainya yang hilang saat berpuasa selama sehari.
Pada akhirnya, semua akan kembali kepada tujuan kita melakukan berpuasa. Jika untuk alasan kesehatan, aturlah gaya hidup agar keseimbangan yang diharapkan dari berpuasa bisa tercapai. Selamat berpuasa, ya!
Berbagai sumber. Photo : infomazza